Tuesday, February 12, 2013

Paper Sistem Basis Data 3



BAB I 





PENDAHULUAN 







A. Latar Belakang



Permasalahan yang terdapat baik pada pendekatan klasik dengan kecenderungan barn tentang tahap-tahap perkembangan sistem informasi, merupakan bukti diperlukannya suatu pendekatan lain. Metode lain itu adalah "pendekatan terstruktur" yang muncul pada permulaan tahun 1970.Pada masa sekarang pendekatan tersebut juga disebut sebagai "pendekatan operasional". Seperti pada pendekatan engineering yang dipakai dalam pemecahan masalah, pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah (order) serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan dri utama pada disain sistem informasi. "Struktur " dapat dihubungkan dengan cara dan bentuk penyusunan sesuatu. Struktur juga dapat dikatakan sebagai sistem.yang sesungguhnya dibentuk. Penjelasan struktur dipusatkan pada penjelasan tentang hubungan antar berbagai bagian yang dikuasai oleh karakter umum atau fungsi keseluruhan. Penyusunan struktur merupakan suatu proses pengenalan (identifying), analisis, dan alternanrif kategori disain.






BAB II 



ISI 




1. TUPLE

Tuple merupakan baris pada sebuah relasi atau kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang. tuple adalah sub-judul dari sebuah table.contoh pada table diatas yang disebut tuple adalah

· Kode_Matkul

· Nama_Matkul

· SKS

· Semester

· Waktu

· Tempat

· Nama_Dosen



Ø Model data berbasis record:


v Model data relasional (relational)

v Model data hierarkhi (hierarchical)

v Model data jaringan (network)



2. Relasi

Relasi adalah hubungan antara tabel yang merepresentasikan hubungan antar obyek di dunia nyata. Macam-Macam Relasi antar tabel:

Ø One-to-many. Misalkan terdapat relasi antara tabel ibu dan tabel anak dengan nama relasi "mempunyai" dan relasinya one-to-many. Artinya satu record pada tabel ibu boleh berelasi (mempunyai) dengan banyak record pada tabel anak. Namun satu record pada tabel anak hanya boleh berelasi dengan satu record saja pada tabel ibu Gambar relasi one-to-many:









Ø One-to-one. Jika dua tabel berelasi one-to-one artinya setiap record di entitas pertama hanya akan berhubungan dengan satu record di entitas kedua begitu pula sebaliknya. Conrohnya relasi antara tabel pegawai dan alamat pegawai. Satu record pegawai hanya berhubungan dengan satu record alamat pegawai beitu pula sebaliknya. Entitas 3 merupakan atribut yang unik di entitas 4. Gambar relasi one-to-one:









Ø Many-to-many. Jika tabel satu berelasi dengan tabel dua dengan relasi any-to-many artinya ada banyak record di entitas satu dan entitas dua yang saling berhubungan satu sama lain. Contohnya relasi many-to-many antara tabel transaksi dan barang. Satu record transaksi bisa berhubungan dengan banyak record barang, begitu pula sebaliknya. Gambar relasi many-to-many:







3. Relasi antar entitas
Relasi antara Konsumen dengan Cucian. Satu Konsumen bisa mempunyai banyak Cucian dan satu Cucian hanya dapat dimiliki satu Konsumen. Relasi : One – To – Many. Relasi antara Cucian dengan Rincian Cucian Satu Cucian bisa memiliki banyak Rincian Cucian dan satu Rincian Cucian hanya dapat dimiliki satu Cucian



Ø Relasi : One – To – Many

Relasi antara Rincian Cucian dengan Jenis Cucian

Satu Rincian Cucian hanya mempunyai satu Jenis Cucian dan satu jenis Cucian dapat dimiliki oleh banyak Rincian Cucian

Ø Relasi : Many – To – One

Relasi antara Cucian dengan Pegawai

Satu Cucian hanya ditangani oleh satu Pegawai dan satu Pegawai dapat menangani banyak Cucian



4. Atribut (field)

Atribut adalah ciri-ciri kualitatif yang dimiliki oleh suatu obyek, yang mencerminkan sifat-sifat dari obyek tersebut. Field menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.

Contoh Kasus:







Data Item:



ID Konsumen, Nama Konsumen, Alamat Konsumen, telp Konsumen, ID cucian, tgl taruh cucian, tgl ambil cucian, jenis cucian, jumlah cucian, harga satuan, harga total, ID pegawai, Nama pegawai.

Ø Entitas:
1. Konsumen
2. Cucian
3. Rincian Cucian
4. Jenis cucian
5. Pegawai



Ø Atribut
1. Konsumen (ID, nama, alamat, telp)
2. Cucian (ID cucian, Tgl Taruh Cucian, Tgl ambil Cucian)
3. Rincian Cucian (No, Jenis, Jumlah, Sub-total Pembayaran, Total Pembayaran)
4. Jenis cucian (Nama Jenis, Harga persatuan)
5. Pegawai (ID pegawai, Nama pegawai)




5. Entitas

Entitas adalah suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pegawai dll. Seandainya A adalah seorang pegawai maka A adalah isi dari pegawai, sedangkan jika B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan entitas sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entitas seperti A dan B dalam contoh di atas.

· Entitas yang bersifat fisik. Contoh : pekerja dinas, karyawan,dosen, penjual,pemasok,mesin,ruangan


· Konsep Entitas

Entitas yang tidak bersifat konsep. Contoh: upah/gaji, rekening, kursus

Himpunan entitas adalah sekumpulan entitas yang berbagi atribut yang sama Contoh: sekumpulan mahasiswa, dosen, atau perusahan. Sebuah entitas memiliki sejumlah atribut, Contoh: mahasiswa memiliki nama dan alamat.

· Entitas Kuat

Entitas yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini bersifat mandiri, keberadaanya tidak bergantung pada entitas lainnya. Percepatan entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik disebut identifier (sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain). Kebanyakan entitas dalam suatu organisasi dapat digolongkan sebagai entitas kuat (strong entity) yaitu entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik (dinamakan identifier atau sering disebut sebagai atribut pengidentifikasi) yaitu, sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain.



· Entitas Lemah

Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah diidentifikasikan dengan menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang lain ditambah atribut dari entitas lemah. Tipe entitas lain yang dipakai untuk mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut identifying owner dan relasi yang menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut identifying relationship Contoh entitas pegawai







BAB III 



DAFTAR PUSTAKA 



http://muhamadsyani.wordpress.com/2011/11/28/pemrosesan-file-dan-sistem-basis-data/

http://akuwada.blogspot.com/2010/04/relasi-relasi-adalah-hubungan-antara.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_hubungan_entitas



0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews