Tuesday, February 5, 2013

Paper Sistem Basis Data 2

BAB I 



Pendahuluan 


A. Latar Belakang 

     Data atau informasi geografi, yang diturunkan dari peta-peta tematik, pengukuran pada umumnya
     mengandung lebih dari satu atribut yang diasosiasikan dengan lokasi spasialnya. Sebagai contoh,
     properties pemukiman yang menjadi daya tarik adalah area, lahan, sifat kesuburan tanah, dsb. Atribut
     atribut tambahan ini disebut sebagai entities non-spasial dari basi data spasial. Sistem Basis Data
     Informasi spasial mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap
     maupun yang tidak tetap (memiliki kecenderungan buntuk berubah, bergerak, atau berkembang). Tipe
     tipe entity spasial ini memiliki properties topografi dasar yang meliputi lokasi, dimensi dan bentuk (shape).
     Hampir semua SIG memiliki campuran tipe-tipe entity spasial dan non-spasial. Tetapi, tipe-tipe entity
     nonspasial tidak memiliki propertiestopografi dasar lokasi.Dengan demikian, sebelum analisis SIG dapat
     dilakukan, diperlukan data tambahan untuk kemudian digabungkan ke dalam sistem basis data
     geografi.Walupun demikian, untuk mengelola data dan informasi atribut didalam SIG tidak semudah yang
     dibayangkan. Untuk melakukannya diperlukan pemahaman yang baik mengenai konsep-konsep sistem
     manajemen basi data.Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua
     bidang. Sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi
     yang berkembang dengan pesat. 
     Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan yang selalu berkaitan
     dengan dengan teknologi informasi, diawali dari manual, terautomasi, sistem digital atau cyber system.
     Ukuran perkembangan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari
     skala ukuran lain seperti besar gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah
     penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat berhubungan dengan peran dari sebagai kekuatan dalam
     pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang seiring dengan
     menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan informasi membagi rata informasi dengan cara
     mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya untuk umum. 





BAB II 


1. Pengertian Sistem 

    Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang
    terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
    energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas
    yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. 
    Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah
    serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu
    kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
    membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
    tersebut. Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi
    maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga
    maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan
    benda yang memiliki hubungan di antara mereka 

2. Elemen Sistem

    A. Tujuan
         Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang
         menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak
         terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

    B. Masukan 
        Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi
        bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang
        tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak
        berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

    C. Proses 
         Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi
         keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa
         hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses
         dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

    D. Keluaran 
         Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu
         informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
    E. Batas 
        Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem
        (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai
        contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.
        Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan
        keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga
        akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan
       dapat mengurangi keterbasatan dana.

    F. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik 
        Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik
       (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan
       maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

    G. Lingkungan 
         Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap
         operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang
         merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi
         sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
         kelangsungan hidup sistem.

3. Komponen Sistem Basis Data terdiri dari 6 Komponen , yakni :

    A. Hardware
         Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasiuntuk
         sistem jaringan.

    B. Operating System
         Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan
         melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.

    C. Database
        Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari
         lebih dari satu basis data.

    D. DBMS (Database Management System)
         Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase,Foxbase,
         Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase,MS.
         SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.

    E. User ( Pengguna Sistem Basis Data )
        Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang
        menggunakan di tingkat akhir.

    F. Optional Software 
        Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.



4. Pengertian Abstraksi Data 

    Abstraksi adalah proses representasi data dan program dalam bentuk sama dengan pengertiannya
    semantik, dengan menyembunyikan rincian / detail implementasi. Abstraksi mencoba menyembunyikan
    detail agar programer dapat berfokus pada konsep tertentu saja pada satu waktu.



ØTiga level abstraksi data :

    A. Level Fisik (Physical Level). Pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri
        dan berkompeten dalam mengetahui bagaimana representasi fisik dari penyimpanan/pengorganisasian
        data (teks, angka, himpunan bit data, dll).

    B. Level Lojik/Konseptual (Conseptual Level). Menggambarkan data apa yang sebenarnya (secara
        fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lain.

    C. Level Penampakan (View Level). Untuk pemakai yang hanya membutuhkan sebagian data/informasi
         dalam basis data yang kemunculannya di mata pemakai diatur 
         oleh aplikasi end-user. 















Gambar diatas menunjukkan tingkatan abstraksi data.

Contoh:- sebuah kipas gantung dinyalakan dengan menekan tombol, pemakai tidak perlu mengetahui bagaimana kipas tersebut dapat berputar dan mesin apa saja yang menyala karena dapat dinyalakan hanya dengan menekan sebuah tombol


5. Manfaat Sistem Basis Data

    A. Kemandirian data

    B. Akses Data efisien

    C. Integritas dan keamanan data

    D. Administrasi data

    E. Akses Konkruen dan Crash Recovery

    F. Waktu Pengembangan aplikasi terkurangi







BAB III


DAFTAR PUSTAKA




http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem

http://www.gudangmateri.com/2010/04/komponen-sistem-basis-data.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Abstraksi_(ilmu_komputer)

http://ghea-gayatri.blogspot.com/2012/03/abstraksi-data-dalam-basis-data.html

http://vhiecupied28.blogspot.com/2011/09/manfaat-sistem-basis-data.html








0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews